Jurnal Parafrase-2

Kami melayani cetak print, editing penulisan, dan parafrase Jurnal Penelitian Hukum dengan berbagai custom. Kami tidak menerima pembuatan isi atau substansinya, jadi mohon sudah menyiapkan materi sehingga kami hanya menata dan merapikan penulisannya serta membuat desain. Untuk pedoman atau aturan penulisan karya tulis bisa dibawa dari milik pribadi atau disesuaikan dengan aturan penulisan dari kami. Berikut ini contoh Jurnal Penelitian Hukum. Jika Anda tertarik dengan itu dan berkenan untuk mendiskusikan lebih lanjut mengenai harganya, silakan hubungi kami melalui nomor whatsapp berikut: 0851-5724-4631

Kali ini, kami menerima permintaan dari seorang klien untuk dibantu parafrase manual jurnal dari plagiasi 30% menjadi 18%.

*Perhatian: Informasi yang mengandung identitas dan data pribadi yang terdapat dalam file di bawah ini telah kami samarkan untuk keperluan privasi demi keamanan dan kenyamanan seluruh pihak.

Jurnal before parafrase (klik di sini)


Hasil plagiasi before parafrase jurnal (klik di sini)



Jurnal after parafrase (klik di sini)


Hasil plagiasi after parafrase jurnal (klik di sini)

Postingan populer dari blog ini

Sebuah Seni Omong Kosong (part 10)

Pemakaman Terakhir ... di sepertiga senja, riuh pesta karnaval para awan sorak sorai gemuruh langit raya, menatap kelabu kepada bumi mengoceh pelan angin timur, berbisik kecil menuju malam muram jingga tertinggal di ujung, menyisakan isak pilu terdalam serupa atas nasib seorang wanita di seberang jalan hampir menginjak tiga tahun menunggu pembebasan terekam cukup jelas di kepala ucap maaf dari tubuhmu, kubalas putus tanpa ragu tak sanggup kutahan, menutup busuk bualanmu mengorek sisi baiknya, berharap mungkin masih ada berpura lupa atas pengkhianatan, seakan tak pernah terjadi ekspektasiku terlampau tinggi untuk dirimu penggemar ingkar janji sang purnama bersaksi, aku mengutuk kisah lampau itu kutinggalkan air mata mengalir terbawa dinginnya udara malam kubiarkan kedua lengan mendekap erat tubuhku tubuh yang kini bersemayam dalam ruang hati yang baru teruntuk rasa yang pernah mampir, ini pemakaman terakhir ...
Baca selengkapnya

Sebuah Seni Omong Kosong (part 14)

Pada Siapa Aku Bertanya ... bangsat, bajingan, keparat terucap mulus, semulus arus jalan tol arah jahanam dari bibir penguasa kawanan anak anjing juga penuntun anak ayam, jelas bukan ayam kfc, mcd, apalagi warung 9 malam pinggir jalan perihal buruk, mereka tidak terlampau buruk oknum penggilas orang miskin lagi lemah, lebih keji lagaknya ketimbang punk rock metal mulut kotor bertato monalisa modus mengemis, berdalih sumbangan, nyatanya pakar maling cuan beraksi ketika datang wabah, bencana, kiamat sekalipun lucu memang, meski bukan pelawak ataupun komedian malu kalah bertaruh pada badut hidung tomat dimana aku bisa mendapatkan topeng semacam itu ku ingin buat tertawa orang tanpa melahap rakus hidup mereka percayalah padaku, sungguh ini bukan tipu-tipu gelang emas recehan, apalagi kupon berhadiah di snack lima ratusan dimana pula aku bisa kursus skill tipu daya muslihat seperti mereka kukira ketok magic senjata rahasianya pada siapa aku bertanya entahlah, mendoa yang kubisa panjang umur...
Baca selengkapnya

Sebuah Seni Omong Kosong (part 8)

Selintas ... kenyataan tak lagi berpihak padaku pun tiada membela harapan kemarin lalu bergelut dengan ruang dan waktu tak kunjung usai berujung kusut masai ekspektasi berakhir mati menyisakan kata tanpa makna memutus asa, melepas cita, m enerima realita pada akhirnya hasrat tak bersisa biarlah kenang bercerita tentang aku dan impian itu pernah ada ...
Baca selengkapnya